lmanak Sabtu 29 September 2007:
Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan. (Amsal 28:19)
Ini amsal khas masyarakat agraris atau pertanian. Seorang petani yang tidak mengerjakan tanahnya (menanamnya dengan tanaman produksi dan merawatnya) yang ada depan matanya, namun menghabiskan waktu mengerjakan hal-hal mungkin saja menggairahkan tapi sia-sia akan “panen” atau “kenyang” dengan kemiskinan. Sebaliknya, petani realistis dan berpengharapan, yang memilih konkret mengerjakan tanahnya dan tidak bermimpi atau melamun, tentulah akan menikmati hasil kerja kerasnya di saat panen. Sederhana dan nyata sekali. (Dalam realita tentu jauh lebih sulit, sebab petani yang bekerja keras pun harus berjuang juga melawan wabah, musim kering dan banjir, tengkulak, bunga hutang dan lain-lain).
Sebagian besar kita bukan lagi petani dan tidak memiliki tanah pertanian. Lantas apa arti ayat hari ini bagi kita? Tanah adalah simbol sumber nafkah dan kehidupan. Namun agar nyata menjadi sumber kehidupan tanah harus diolah dan dirawat. Pertanyaannya: apakah sumber-sumber dan modal kehidupan bagi kita orang kota? Banyak sekali: kantor atau usaha, dan bagi yang masih kuliah tentu sekolah/kampus. Semua itu harus kita olah dan rawat. Untuk merawatnya kita membutuhkan tubuh dan jiwa yang sehat serta kuat. Yang terakhir ini pun harus kita jaga dan pelihara baik-baik.
Ingat: petani menanam padi sambil berjalan mundur. Mengapa? Mereka tidak mau merusak pekerjaannya sendiri. Perumpamaan lama mengatakan: jangan mengotori mata air sendiri (juga orang lain). Kita pun diminta bijak agar sadar atau tak sadar, jangan merusak dan menghancurkan modal-modal kehidupan kita sendiri dengan kesia-siaan. Namun kita orang beriman menerima sumber-sumber hidup kita sebagai anugerah Tuhan. Sebab itulah kita mengerjakan segala hal dengan ucapan syukur dan hati yang terarah selalu kepada Tuhan. Bahkan kita orang beriman percaya bahwa Tuhan-lah sumber kehidupan kita yang sesungguhnya. Dari Dialah datang segala berkat dan kebajikan.
0 komentar:
Posting Komentar